Jangan Kau Syukuri Nikmat Dariku

Lowongan Kerja dan Peluang Usaha di bidang IT menanti keterampilan anda sebagai ahli teknisi komputer. Jadilah Teknisi Komputer Professional dengan memiliki Panduan Teknsisi Komputer Terlengkap dari Toko Ebook Online Terpercaya. Ayo gabung bersama Qbonk Media Group DI SINI.
Masih ingat dengan kisah antara Kyai dan santrinya yang bernama Jamal. Hehe… kalau sudah lupa silakan baca lagi aja deh kumpulan cerita anekdot yang ada di blog ini.

Kali ini saya tidak akan mengisahkan pak Kyai dengan santrinya, melainkan dengan istrinya. Kisahnya adalah Istri pak Kyai tidak ingin suaminya (Kyai) tersebut bersukur. Wah, gawat nih. Bukankah bersyukur adalah perintah Alloh? “Barang siapa bersyukur atas nikmat-Ku, maka akan aku tambah nikmat-Ku untukmu”.

Kita lihat aja deh apa yang sebenarnya terjadi.

Suatu ketika di senja yang cerah, duduk berdualah Kyai dan Istrinya di teras rumah. Pak Kyai menatap wajah Istrinya dengan penuh rasa kasih sayang.

“Istriku, kau sungguh sangat cantik mempesona”. Pak Kyai memuji istrinya. Istri pak Kyai hanya tersipu malu.

“Istriku, aku sanggat bahagia bisa memiliki istri secantik dan sesholeh engkau”. Pak Kyai kembali memuji. Istrinya, hanya tersenum manis sambil mendekatkan secangkir teh ke depan suaminya.

“Istriku, aku sangat bersyukur kepada Alloh SWT, karena Dia telah menganugrahkan istri secantik dan seholeh engkau”.

Tiba-tiba istri pak Kyai menangis tersedu-sedu. “Duhai sayang, mengapa engkau menangis?” Tanya pak Kyai lirih.

“Aku mohon padamu suamiku, jangan kau syukuri nikmat dariku, apapaun yang engkau rasakan nikmat dariku jangan engkau mensyukurinya”

Mendengar permintaan istrinya, pak Kyai bertanya setengah kaget. “Mengapa engkau melarangku bersyukur, bukankah Alloh memerintahkan untuk mensyukuri nikmay-Nya, maka Alloh akan menambah nikmat-Nya”

“Sebab itulah saya tidak ingin engkau mensyukuri nikmat dariku, aku tidak ingin Alloh SWT menambah istri untukmu

“Hah…..!!!” Pak Kyai hanya terdiam sambil menarik nafas.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar sercara sopan dan relevan