Kamu Tidak Pantas Mendapatkan Yang Lebih Besar

Lowongan Kerja dan Peluang Usaha di bidang IT menanti keterampilan anda sebagai ahli teknisi komputer. Jadilah Teknisi Komputer Professional dengan memiliki Panduan Teknsisi Komputer Terlengkap dari Toko Ebook Online Terpercaya. Ayo gabung bersama Qbonk Media Group DI SINI.
Halo sobat, masih ingat kan dengan cerita Jamal yang ingin cepat masuk surga. Kali ini saya bawakan kembali kisah tentang Jamal dan Pak Kyai. Bagaimana kisahnya kali ini? Apakah Jamal masih bisa berdalih atas apa yang diperbuatnya? Kita simak aja bersama-sama.

Seperti kita ketahui, bahwa Jamal suka banget keluar dari masjid lebih dulu dari jamaah lainnya. Ternyata bukan hanya itu kebiasaan Jamal. Dia juga paling suka datang terlambat dan berada di shaf paling belakang.

Suatu ketika, selesai sholat Jumat pak kyai menegur Jamal.
“Mal mengapa kamu selalu terlambat datang sholat Jumat sehingga selalu berada di shaf paling belakang?”

“Saya emang sengaja datang terlambat supaya dapat shaf terakhir pak kyai.” Jawab Jamal ringan

“Mal seharusnya kamu berusaha datang paling cepat supaya bisa mendapatkan shaf pertama. Apabila kamu mendapat shaf pertama, maka kamu akan mendapat onta, sedangkan apabila kamu mendapatkan shaf terakhir kamu hanya mendapatkan telur ayam.” Pak kyai memberikan penjelasan pada Jamal.

Jamal tersenyum kemudian  menjawab.
“Justru karena itu saya sengaja ada shaf terakhir, saya takut mendaptkan onta. Saya takut tidak bisa menuntunnya sampai di rumah, saya takut onta itu nanti lepas di tengah jalan, sehingga saya tidak mendapatkan apa-apa. Sedangkan kalau saya mendapat telur, bisa dengan mudah saya masukkan ke dalam saku dan sampai ke rumah.”

Pak kyai hanya terdiam mendengar penjelasan Jamal.

Pada sore harinya, pak Kyai memberikan pengumuman pada para santri, bahwa beliau akan membagi-bagikan hadiah kepada para santri, dan yang paling datang pertama akan mendapatkan hadiah yang paling besar.

Pada saat pak Kyai akan membagikan hadiah, ternyata Jamal datang paling pertama dan sudah siap menerima hadiah dari pak Kyai.

Kemudian pak Kyai memberikan hadiah kepada Jamal, tapi yang diberikan bukan hadiah terbesar tapi justru yang paling kecil.

Jamal bertanya setengah protes kepada pak Kyai. “Katanya, yang paling pertama dapat yang paling besar. Kenapa saya dapat yang paling kecil, bukankah saya yang datang paling pertama?”

Kamu Tidak Pantas Mendapatkan Yang Lebih Besar dari ini”. Jawab pak kyai. “Nanti kamu tidak akan kuat membawanya dan tidak akan sampai ke rumah”. Pak kyai melanjutkan bicaranya.

Jamal hanya terdiam seribu bahasa.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar sercara sopan dan relevan