7 Cara Kematian Paling Aneh di Dunia

Lowongan Kerja dan Peluang Usaha di bidang IT menanti keterampilan anda sebagai ahli teknisi komputer. Jadilah Teknisi Komputer Professional dengan memiliki Panduan Teknsisi Komputer Terlengkap dari Toko Ebook Online Terpercaya. Ayo gabung bersama Qbonk Media Group DI SINI.
Kematian adalah satu yang pasti datang. Entah kapan  dan dengan cara bagaimana, hanya Alloh yang tahu.  Tapi kedatangannya adalah satu yang pasti, dan manusia tidak bisa memajukan ataupun mengundurnya.

Cara Kematian juga beraneka ragam. Tapi dari sekian banyak cara kematian tentu ada saja cara kematian yang aneh, unik atau mungkin bahkan menggelitik. Berikut ini adalah 7 Cara Kematian Paling Aneh di Dunia.

1. Meninggal Karena Berniat Menggapai Bayangan Bulan di Air
Penyair Cina Li Po (abad VII-VIII Masehi) merupakan penyair terkenal yang gemar mabuk-mabukan. Suatu saat ia sedang mabuk waktu naik perahu melewati sungai Yangtze. Ia melihat bayangan bulan di air. Karena mabuk, ia berusaha menggapai bayangan itu untuk memeluknya, namun gagal. Alhasil ia jatuh ke air dan tenggelam. 

2. Meninggal Karena Janggut
Hans Steininger merupakan orang
Austria yang terkenal karena janggutnya yang terpanjang di dunia. Panjangnya sekitar 140 cm. Pada suatu hari di tahun 1567, terjadi kebakaran yang mengharuskan semua orang lari. Beliau lupa mengikat janggutnya yang panjang. Karena terburu-buru, ia menginjak janggutnya sendiri dan terjatuh. Lehernya patah dan ia pun tewas seketika. 

3.Meninggal Karena Menahan Buang Air Kecil
Tycho Brahe (1546-1601) adalah seorang ahli astronomi. Pada tahun 1601, ia sedang menghadiri jamuan makan besar yang sangat lama, di Praha (sekarang Ceko). Adat pada masa itu meyakini bahwa kabur di tengah jamuan makan, termasuk untuk buang air, adalah sangat tidak sopan. Akibatnya beliau terpaksa menahan buang air kecil selama jamuan. Kandung kemihnya melebar sampai ambang batas, dan terjadilah infeksi (sistitis) yang fatal. Beliau meninggal 11 hari kemudian. 

4.Meninggal Karena Tongkat Konduktor
Jean Baptiste Lully merupakan konduktor yang memimpin orkestra pada perayaan kesembuhan Louis XIV dari sakitnya pada tahun 1687. Karena terlalu bersemangat, ia menjatuhkan tongkat konduktor tepat pada ibu jari kakinya. Terjadi abses (infeksi dengan nanah) dan diikuti gangren (pembusukan). Lully menolak amputasi, dan akhirnya ia pun tewas karena infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh. 

5.Meninggal Karena Lidah Tergigit
Allan Pinkerton (1819-1884) adalah seorang agen detektif yang terkenal dengan Pinkerton detective agency-nya. Suatu hari ia sedang berjalan di trotoar. Ia terpeleset. Tidak sengaja lidahnya tergigit, dan terjadilah infeksi yang kemudian membunuhnya. 

6.Meninggal Karena Menendang Peti
Mirip dengan Lully, tapi ini terjadi di awal abad 20 pada Jack Daniel, seorang pengusaha whiskey terkenal dari Tennessee, Amerika Serikat. Pada suatu subuh ia ingin membuka salah satu peti, namun ia lupa nomor kombinasinya. Ia mengamuk dan menendang peti tersebut. Salah satu jarinya terluka, meradang (infeksi), dan akhirnya menewaskannya. 

7.Meninggal Karena Kulit Jeruk
Bobby Leach (1858-1926) adalah seorang stunter. Ia juga orang kedua di dunia yang berhasil menaklukkan air terjun
Niagara dengan barrel-nya. Ia meninggal tahun 1926, dua bulan setelah tungkainya diamputasi. Mengapa? Ternyata ia terpeleset akibat menginjak kulit jeruk di jalanan, di Selandia Baru. Tungkainya patah dan terjadi infeksi berat. Saat itu belum ada antibiotik.



Dari Berbagai Sumber

5 komentar:

  1. wah, cara kematian yang aneh dan konyol2 nih..

    BalasHapus
  2. berkunjung sob..salam blogger
    sukses selalu yah..:)

    BalasHapus
  3. mantap ternyata adminnya sama dengan ilmu komputer, terus berkarya , jadi ingat mati ketawa ala Rusia

    BalasHapus
  4. wkwkkwkwk, itumah bener2 aneh bin ajaib sob,, hiks

    BalasHapus
  5. huahahaha, kematian yang sedikit "nleneh", salam kenal dari tobipuken sobat.... ditunggu visit backnya ya.....

    Dukung Persamaan Hak Bagi Penyandang Disabilitas

    BalasHapus

Silakan berkomentar sercara sopan dan relevan